Backup dan Restore Software
Backup dapat diartikan sebagai proses membuat salinan data sebagai
cadangan saat terjadi kehilangan atau kerusakan data asli. Salinan data
yang dibuat disebut dengan “data backup”. Manfaat dari proses backup
diantaranya, mengembalikan kondisi suatu sistem komputer yang mengalami
kerusakan atau kehilangan data, mengembalikan suatu file yang tanpa
sengaja terhapus atau juga rusak.
Selasa, 26 Mei 2015
Melakukan setting ulang permasalahan pada PC
MELAKUKAN PERBAIKAN DAN SETING ULANG SISTEM PC
Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan
yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap kondisi hardware
pada komputer.Pemeriksaan ini meliputi : POST (Power-On Self-Test), diagnosa umum
(routine), dandiagnosa mencari dan memecahkan kerusakan.
Dari
hasil pemeriksaan ini maka akan diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang
rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian yang
mengalami kerusakan tersebut.
1. Troubleshooting Motherboard
a). Permasalahan yang mungkinterjadi
Sistem komputer terdiri dari
motherboard, power supply, floppy drives, monitor, keyboard,
dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel.
Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang
mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.
- ‹ Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.
- ‹ Cek sambungan kabel keyboard.
- ‹ Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.
- ‹ Cek konfigurasi setting CMOS ‹ Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.
- ‹ Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot I/O
- ‹ Cek sambungan saklar reset
- ‹ Cek posisi kunci keyboard
- ‹ Cek semua IC yang terpasang
- ‹ Cek disket boot di drive A
- ‹ Cek sambungan speaker
Setelah semua pengecekan dilakukan,
hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST.Dari pesan POST
permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki.Ketika POST tidak dapat berjalan,
maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya.Dengan mengecek signal
pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat di identifikasi sebab semua
signal CPU terhubung ke slot I/O.
b). Procedure Diagnosadan
Troubleshooting
Cek Power Supply
Cek level tegangan power supply pada
slot I/O
Diagnosa
‹ Apakah card utama tersambung denganbaik ?
Diagnosa
‹ Apakah card utama tersambung denganbaik ?
‹ Apakah kipas power supply berputar
?
‹ Apakah sambungan P8 dan P9
tersambung dengan baik ?
Jika level tegangan tidak ada pada pin
sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power
supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.
Cek Signal clock
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.
Diagnosa
- Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.
- Jika RESET DRV selalutinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dankondisisaklar reset manual.
- Jikatidakada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepasdanperiksasemua daughter boards. Jikamasihbermasalah, permasalahanadapada motherboard dantempatrangkaian. Cara perbaikannyaadalahgantilah motherboard tersebutdengan motherboard yang baru.
Cek CPU dan DMA
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN denganmemakai logic probe atauosiloskope.
Diagnosa
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN denganmemakai logic probe atauosiloskope.
Diagnosa
- Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukanpulsa, cek motherboard bagian CPU
- Apabila signal AEN bukanpulsa, cekbagian DMA.
Cara perbaikannyaadalahgantilah
motherboard tersebutdengan motherboard yang baru.
CekCek Keyboard
- Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard
- Reset sistemdantekankuncipada keyboard cek signal pada
jalur data keyboard
Diagnosa
Jika KBCLK dan KBDATA adadari
keyboard kerusakanadapadajalur motherboard.Cara perbaikannyaadalahgantilah
motherboard tersebutdengan motherboard yang baru.Jika KBCLK dan KBDATA
tidakadadari keyboard kerusakanadapada keyboard.
Troubleshooting power supply
Pengecekansecaraumumfungsi power
supply adalah:
1. Untukjenis TX
Jikasaklar power dihidupkan,
makakipasakanberputar, teganganpadasoket P8 dan P9 biladiukurdenganmemakai
voltmeter. Khususuntuk signal power good jikadiukurdengan voltmeter
akanbertegangan +5V sesaatkemudianturunmenjadimendekati 0V ketikasaklar power
dihidupkan.
2. Untukjenis ATX
Jikasaklar power
dihidupkanataukabeldayadicolokkan, makakipasdiam,
semuateganganpadasoketbiladiukurdenganmemakai voltmeter akannol, kecualipada
pin 9 adalah +5V sebagaisumberteganganpadaposisistanby. Jika pin
14dihubungkansesaatdengan pin 9 denganmemakaikabel, makakipasakanberputar,
teganganpadasetiap pin soket 20 biladiukurdenganmemakai voltmeter. Khususuntuk
signal power good jikadiukurdengan voltmeter akanbertegangan +5V
sesaatkemudianturunmenjadimendekati 0V ketika power dihidupkan.
3. KemungkinanKerusakan
Mati total
(tidakadategangankeluaranpadasemua pin)
TegangankeluarantidakstabilTegangankeluaran +12V lebihbesarTegangankeluaran
+12V drop Tidakadategangankeluaran +5V Tidakada signal teganganpada power good
4. Procedure dan troubleshooting
4. Procedure dan troubleshooting
Cekkeberadaansumbertegangandarijala-jala,
jikatidakada
(berartikerusakanadapadasumbertegangan/matiperbaikijalajala/tungguhinggahidup),
jikaadalakukanpengecekanberikutnya.
Cekkabel power
dankonektordenganmemakaimultimeter. Jikaputussambung/gantidengankabel
yang masihbaik, jikabaiklakukanpengecekanberikutnya.
Cekkipasapakahberputar,
jikaya/tidaklakukanpengecekanberikutnya.
Ceksemua pin tegangankeluaran DC padakonektor,
jika normal
dankipastidakberputarperiksakabeldankonektorkipasjikabaikgantikipas,
jikatidakadategangankeluaranlakukanpengecekanberikutnya.
Ceksaklar on/off pada power
supply.Jikarusakgantidengan yang baik, jikabaikganti power supply yang baikataulakukanpengecekanberikutnya.
Ceksoldiran, jalur,
sambungankomponen, dankomponenelektronik (komponenaktif :Dioda, transistor atau
SCR dankomponenpasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jikaada yang
rusakgantidengan yang baik.
Jikategangantidakstabilkemungkinankerusakanpadakondensatorelektroniksetelahdiodapenyearahdarisumber
110/220V.
JikaTegangankeluaran +12V naik/drop
kemungkinankerusakanpadakondensatorelektrolitpadajaluriniatau IC regulator.
JikaTegangankeluaran +5V
tidakadakemungkinankerusakanpadadiodapenyearahataukondensatorelektrolitpadajaluriniatau
IC regulator.
Signal power good
tidakadakemungkinankerusakanadapadarangkaian power good
berupakerusakankondensatorelektrolit/diode/transistor/resistor.
Troubleshooting
Keyboard
Keyboard Beberapa model keyboard,
yaitu :
- 83-Key PC Keyboard
- 84-Key AT Keyboard
- 84-Key Space-Saving Keyboard
- 101-Key Keyboard
- Other Keyboard Styles
Setiaptombol/kuncipada keyboard IBM
dinyatakandenganempatpengenal :
- Karakter yang diperlihatkanpadapermukaanpenutupkunci
- Kodekarakterdari setiapkarakterpenutupkunci
- Kuncinyakodepembacaan
- Angkadesimaltempatkunci
Kunci-kunci pada keyboard
dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :
- tersumbat kotoran
- per atau plat saklarnya lemah
- jalurnya putus
- rusaknya chip yang adadidalamnya
Untukmengatasihaltersebut, maka
keyboard perludirawatdengancara :
1)
menghindarimasuknyakotorandanbinatangke keyboard
2) memberikansirkulasiudara yang
cukuppada keyboard Jikaterjadigangguan, makalangkah-langkah yang
harusdilakukan, yaitu:
- melepaspenutupkunci
- membersihkansemuakotoran yang ada di dalamnya
- memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu
- menutupkembalipenutupkuncisepertisemula
Pemakaian Software Diagnostik
Untukpengetesanfungsi keyboard
dapatmemakai software checkit, QA plus, PC tools, dan Norton utilities.Fasilitas
yang diberikanpada software
iniadalahpengecekanditekanatautidaktombol-tombolkunci keyboard.
Mendiagnosa permasalahan pada PC
MENDIAGNOSA PERMASALAHAN PC DAN PERIPERAL
Pengenalan Pesan/Peringatan Kesalahan Saat Booting pada PC Melalui POST:1) Prosedur POST (Power on Self-Test)
POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :
a) Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
b) Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
c) Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
d) Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan.
e) Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.
f) Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
g) Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.
2) Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test)
Pesan/peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performance PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan prosedur POST yang dilakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:
No | Gejala | Diagnosa Pesan/Peringatan Kesalahan |
1 | CPU dan Monitor mati, tidak ada beep |
|
2 | CPU hidup, Monitor Mati, Tidak ada beep |
|
3 | CPU hidup, Monitor Mati, ada beep | Disesuaikan dengan beep |
Kode Beep AWARD BIOS
No | Gejala | Diagnosa Pesan/Peringatan Kesalahan |
1 | 1 beep pendek | PC dalam keadaan baik |
2 | 1 beep panjang | Problem di memori |
3 | 1 beep panjang 2 beep pendek | Kerusakan di modul DRAM parity |
4 | 1 beep panjang 3 beep pendek | Kerusakan di bagian VGA. |
5 | Beep terus menerus | Kerusakan di modul memori atau memori video |
Kode Beep AMI BIOS
No | Gejala | Diagnosa Pesan/Peringatan Kesalahan |
1 | 1 beep pendek | DRAM gagal merefresh |
2 | 2 beep pendek | Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (sistem memori) |
3 | 3 beep pendek | BIOS gagal mengakses memori 64KB pertama. |
4 | 4 beep pendek | Timer pada sistem gagal bekerja |
5 | 5 beep pendek | Motherboard tidak dapat menjalankan prosessor |
6 | 6 beep pendek | Controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik |
7 | 7 beep pendek | Video Mode error |
8 | 8 beep pendek | Tes memori VGA gagal |
9 | 9 beep pendek | Checksum error ROM BIOS bermasalah |
10 | 10 beep pendek | CMOS shutdown read/write mengalami errror |
11 | 11 beep pendek | Chache memori error |
12 | 1 beep panjang 3 beep pendek | Conventional/Extended memori rusak |
13 | 1 beep panjang 8 beep pendek | Tes tampilan gambar gagal |
Kode Beep IBM BIOS
No | Gejala | Diagnosa Pesan/Peringatan Kesalahan |
1 | Tidak ada beep | Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang |
2 | 1 beep pendek | Normal POST dan PC dalam keadaan baik |
3 | beep terus menerus | Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang |
4 | Beep pendek berulang-ulang | Power supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang |
5 | 1 beep panjang 1 beep pendek | Masalah Motherboard |
6 | 1 beep panjang 2 beep pendek | Masalah bagian VGA Card (mono) |
7 | 1 beep panjang 3 beep pendek | Masalah bagian VGA Ccard (EGA). |
8 | 3 beep panjang | Keyboard error |
9 | 1 beep, blank monitor | VGA card sirkuit |
Pengenalan Pesan/Peringatan Kesalahan Saat Aktifasi Sistem Operasi dan Menjalankan Aplikasi Program:
1) Prosedur Test
Test yang dilakukan bertahap yaitu aktifasi sistem operasi dan program aplikasi. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Aktifasi Sistem Operasi
Sistem operasi yang digunakan dalam test ini adalah windows 98, prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
- Menghidupkan PC.
- PC melakukan POST pada saat booting dan harus dapat dilewati.
- PC mulai mencari sistem operasi di media penyimpan dengan urutan prioritas berdasarkan setting BIOS, misal CDROM, HDD lalu Diskdrive.
- PC menjalankan Sistem Operasi yang didahullui dengan menjalankan file-file sistem yaitu MS Dos.sys, IO.sys, Himem.sys dan command com.
- Jika proses d) berhasil maka selanjutnya dijalankan config.sys dan autoexec.bat.
- Pengecekkan konfigurasi sistem windows yaitu file sistem.ini dan win.ini dan dijalankan.
- Pengecekkan adanya file stratup dan dijalankan.
- Pengecekkkan kondisi hardware melalui device manager.
- Pengecekkan kondisi Start Up menu dan fungsi-fungsi dasar sistem operasi yaitu mengkopi file, memindah file, mengganti nama file, membuat folder/direktori dan lain-lain.
- Pengecekkan prosedur shutdown.
- Pengecekkan program aplikasi dengan menjalankan program dan menutup program.
- Pengecekkan fungsi-fungsi menu program aplikasi.
- Pengecekkan besarnya file-file program aplikasi, yaitu dibandingkan dengan master, terutama file-file eksekusi (file yang berekstensi EXE dan COM) dan file hasil program aplikasi misal dokumen dari Ms Word.
- Pengecekkan terhadap kecepatan mengakses program aplikasi dan data.
2) Pesan/Peringatan Kesalahan
Pesan/peringatan kesalahan dapat diketahui melalui tampilan secara visual dilayar monitor dan performance kinerja PC yang dapat dirasakan oleh user pada saat menggunakan PC.
Berdasarkan prosedur tes yang dilakukan maka didapatkan pesan/peringatan kesalahan sebagai gejala masalah di PC, yaitu sebagai berikut :
Aktifasi Sistem Operasi
No | Gejala | Diagnosa Pesan/Peringatan Kesalahan |
1 | Booting terhenti setelah berhasil melaksanakan POST |
|
2 | Kinerja booting sampai ke windows berlangsung de-ngan lambat. |
|
3 | Windows explorer tidak dapat dijalankan, tidak dapat mengcopi, meng-ganti nama file dan lain-lain | Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file windows explorer rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder. |
4 | Start menu tidak dapat dijalankan | Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file windows explorer rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder. |
5 | Prosedur Shutdown tidak dapat dilaksanakan | Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file windows explorer rusak, hilang, terkena virus, ber-ganti nama atau berpindah folder. |
6 | Prosedur Shutdown ber-henti sebelum komputer benar-benar mati |
|
1) Prosedur Test
Untuk lebih mudahnya test dilakukan dengan bantuan beberapa peralatan eksternal, yaitu printer yang terpasang pada paralel port atau USB port, mouse PS2 dan serial, Monitor yang selalu terpasang di card VGA, disket untuk pengujian disk drive dan CD untuk CD ROM drive. Dan dengan Program Aplikasi misalnya Microsoft word dapat dicoba beberapa kemungkinan kesalahan. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Semua peralatan dipasang pada port yang sesuai. Khusus mouse sebaiknya bergantian (PS/2 atau COM 1 atau COM 2, atau USB).
2) Booting komputer, POST akan mengecek semua saluran I/O dan alamat I/O. Jika tidak ada masalah maka semua I/O yang tersedia berfungsi dengan baik.
3) Pengecekkan fungsi Keyboard dan Mouse.
4) Pengecekkan tampilan pada layar monitor, jika tidak ada masalah maka setting layar monitor dapat dimaksimalkan.
5) Pengecekkan paralel port dan USB melalui program aplikasi Microsoft word.
6) Pengecekkan pembacaan disk dan CDROM melalui Windows Explorer.
Test dilakukan termasuk dengan mengecek driver dari peralatan yang dihubungkan dengan I/O. Karena bisa saja sesuatu peralatan atau komponen yang dipasang dapat bekerja, tetapi tidak optimal karena driver yang digunakan belum sesuai dengan peralatan.
2) Pesan/Peringatan Kesalahan
Pesan/peringatan kesalahan dapat diketahui melalui tampilan secara visual dilayar monitor dan dapat berkerjanya peralatan yang terpasang di I/O.
Berdasarkan prosedur tes yang dilakukan maka akan didapatkan pesan/peringatan kesalahan sebagai tanda adanya masalah di PC. Adapun gejala dan pesan tersebut adalah sebagai berikut :
No | Gejala | Diagnosa Pesan/Peringatan Kesalahan |
1 | Keyboard tidak bekerja |
|
2 | Mouse tidak bekerja (PS2/Com/USB) |
|
3 | Monitor Tidak Dapat menampilkan gambar |
|
4 | Monitor menampilkan resolusi dan warna tidak optimal |
|
5 | Print preview pada program aplikasi tidak daat dilakukan | Driver printer belum terintsall |
6 | Print tidak dapat dilaksanakan (Printer melaui LPT/USB) |
|
7 | Mencetak tidak sesuai dengan yang diinginkan, misal berulang-ulang, hal tidak sesuai dll | Setting printer belum sesuai |
8 | Disk dan CD ROM tidak terdeteksi |
|
9 | Disk atau CD ROM Tidak dapat membaca data |
|
3) Langkah-langkah mengenal dan mengidentifikasi Pesan/Peringatan Kesalahan
Untuk mengenal dan mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan, peserta diklat harus mempraktekkan dan mengamati PC dari saat booting, aktifasi sistem operasi, menjalankan beberapa aplikasi, mencoba peralatan I/O dan membaca buku manual setiap komponen PC, buku utility, setting peralatan baru. Dari situ akan diketahui bekerja tidaknya I/O atau peralatan I/O yang terpasang.
- 3. Kegiatan Belajar 4: Klasifikasi, Identifikasi, dan Penentuan Hipotesa Awal Penyebab Masalah
- a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
2) Peserta diklat mampu mengidentifikasi kemungkinan penyebab permasalahan pengoperasian PC dan peripheral.
3) Peserta diklat mampu menentukan hipotesa awal penyebab permasalahan pengoperasian PC dan peripheral.
Klasifikasi Permasalahan Pengoperasian PC:
a) Hardware / Perangkat keras
Masalah pada perangkat keras diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
(1) Internal
Permasalahan hardware secara internal yaitu permasalahan yang muncul pada komponen sistem komputer yang meliputi isi CPU, yaitu: motherboard, VGA card, CHIP BIOS, RAM, Sound card, Prosessor, Harddisk, CD ROM, Power supply dan komponen lainnya yang terpasang, monitor, keyboard, mouse dan lain-lain.
No | Komponen |
Gejala Permasalahan |
1 | Monitor |
|
2 | Motherboard |
|
3 | Port Paralel (LPT) |
|
4 | Port Serial |
|
5 | Port Game | Tidak dapat atau akses melaui joystick yang terpasang di port game kacau |
6 | Port USB |
|
7 | VGA Card |
|
8 | Sound Card |
|
9 | RAM |
|
10 | Prosessor |
|
11 | Chip BIOS |
|
12 | Hard disk |
|
13 | Disk drive | Tidak dapat membaca/menulis /memformat/menghapus isi disk |
14 | CD/DVD ROM Read/Write | Tidak dapat membaca/menulis /memformat CD/DVD |
15 | Kabel Data | Hardisk,diskdrive,CDROM tidak terdeteksi atau tidak dapat diakses |
16 | Power Supply | CPU mati |
17 | Panel depan CPU | Saklar/lampu mati dan CPU tidak dapat dihidupkan |
18 | Keyboard |
|
19 | Mouse |
|
20 | Speaker aktif |
|
21 | Dll |
(2) Eksternal
Permasalahan hardware secara eksternal yaitu permasalahan yang muncul pada komponen sistem komputer yang terpasang di luar komputer dan berfungsi sebagai fasilitas pelengkap komputer, di antaranya yaitu : printer, modem eksternal, TV tuner eksternal, scanner, dan lain sebagainya.
No | Komponen |
Gejala Permasalahan |
1 | Printer |
|
2 | TV tuner |
|
3 | Modem |
|
4 | Scanner |
|
5 | Flash memory |
|
6 | Kamera digital |
|
7 | CD/DVD ROM Read/Write eksternal | Tidak dapat membaca/menulis /memformat CD/DVD |
8 | Dll |
b) Software / Perangkat lunak
Masalah pada perangkat lunak diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
(1) Perangkat lunak BIOS
Chip BIOS (Basic Input Output System) biasanya berupa EEPROM yang berisi program system mendasar dari komponen I/O, termasuk di dalamnya POST. Sebagai sebuah program BIOS juga dapat mengalami masalah di antaranya yaitu :
- Komputer mati
- Komputer hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layar dan tidak ada aktivitas.
- Komputer tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan POST tidak jalan.
Sistem operasi merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola semua sumberdaya sistem komputer, diantaranya yaitu : perangkat keras, program aplikasi, dan user untuk menjadi suatu sistem yang dapat bekerja.
(3) Program aplikasi
Program aplikasi adalah perangkat lunak yang digunakan oleh user untuk melaksanakan pekerjaan atau aplikasi tertentu seperti mengetik, menggambar, menghitung, mendengarkan musik dan lain sebagainya. Program aplikasi yang dimaksud adalah semua perangkat lunak selain sistem operasi, diantaranya yaitu program aplikasi seperti: perkantoran, termasuk bahasa pemrograman, virus, utility dan lain-lain. Pengelompokkan ini belum diklasifikasikan berdasarkan jenis maupun kegunaan aplikasinya.
Permasalahan yang sering muncul berdasarkan klasifikasi perangkat lunak diantaranya, yaitu :
No | Komponen |
Permasalahan |
1 | BIOS program |
|
2 | Sistem Operasi |
|
3 | Program aplikasi |
|
Klasifikasi gejala permasalahan yang muncul dapat pula dilakukan berdasarkan kerusakannya, misalkan dengan urutan komputer mati, booting sampai dengan menjalankan aplikasi.
2) Identifikasi Kemungkinan Penyebab Permasalahan
Berdasarkan klasifikasi permasalahan yang ada maka kemungkinan penyebab dapat diidentifikasi dengan cara melokalisir permasalahan sehingga ruang lingkup kemungkinan kerusakan menjadi lebih sempit baik secara hardware maupun software, karena dalam banyak masalah keduanya saling terkait. Sebagai contoh, yaitu : hard disk tidak terdeteksi oleh PC, kemungkinan kerusakan ada disekitar hard disk yaitu :
Hardware :
- Hard disk, setting jamper hard disk
- Kabel data dan power ke hard disk
- Bus I/O pada motherboard
- BIOS setting
Dengan cara melokalisir seperti di atas dimungkinkan permasalahan akan relatif cepat diketahui.
3) Menentukan Hipotesa Awal Penyebab Masalah
Hasil dari identifikasi, dimana kemungkinan masalah sudah diketahui. User dapat memperkirakan dan menentukan hipotesa awal penyebab dari permasalahan.
Untuk mendukung menentukan hipotesa awal user harus mengetahui semua komponen dan fungsinya pada sistem komputer, serta beberapa data kemungkinan penyebab kerusakan komputer, misalnya tegangan AC tidak stabil, debu yang lembab di motherboard komputer, head pembaca disk yang kotor dan lain sebagainya.
Selanjutnya dapat dilakukan pemikiran sebab akibat yang terjadi. Sebagai contoh :
Diskdrive tidak dapat membaca disket, lampu disk hidup saat proses pembacaan disket :
Kemungkinan kerusakan pada :
- Disket:disket sudah rusak/kotor pada lempengan data
- head disk drive kotor: kemungkinan disebabkan debu menempel di head disk drive
- Motherboard, kabel data: kemungkinan karena soket kabel data sudah aus/tidak kencang atau ada yang putus
4) Prosedur Test
Untuk lebih mudahnya test dilakukan dengan bantuan beberapa peralatan luar, seperti printer yang terpasang pada paralel port atau USB port, mouse yang terpasang pada port PS/2 atau serial, monitor yang selalu terpasang di card VGA, disket untuk pengujian diskdrive dan CD untuk CD ROM drive. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Semua peralatan dipasang pada port yang sesuai. Khusus mouse sebaiknya dipasang pada serial port (COM1, COM2, PS/2) secara bergantian.
b) Booting Komputer, POST akan mengecek semua saluran I/O dan alamat I/O. Jika tidak bermasalah maka semua I/O yang tersedia berfungsi dengan baik.
c) Pengecekkan fungsi Keyboard dan Mouse.
d) Pengecekkan tampilan pada layar monitor, Jika tidak bermasalah maka setting layar monitor dapat dimaksimalkan.
e) Pengecekkan port paralel dan USB melalui program aplikasi Microsoft word.
f) Pengecekkan pembacaan disk dan CDROM melalui Windows Explorer.
g) Pengecekkan kemungkinan-kemungkinan kerusakan hardware dan software. Instalasi komponen hardware, secara bergantian dilepas dan dipasang kembali (saat melepas dan memasang komponen hardware kondisi PC harus dimatikan terlebih dahulu) kemudian komputer dihidupkan kembali. Amati dan catat kondisi yang terjadi.
h) Pengecekkan pada PC, apabila driver hardware dihapus dan kemudian diinstal kembali.
Tes dilakukan untuk mendapatkan data klasifikasi, identifikasi dan kemungkinan untuk menentukan hipotesa awal pada permasalah komputer.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja:
1) Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
1) Cek semua hubungan instalasi sebelum memulai praktek.
2) Mintalah guru untuk membantu mengecek jika ada yang meragukan.
3) Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan
Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Periksa semua hubungan instalasi PC.
3) Hidupkan PC, amati selama proses booting dan aktifasi sistem operasi. Apakah PC dalam kondisi baik, jika dalam kondisi, kemudian matikan dengan prosedur shut down yang benar.
4) Lepaskan instalasi beberapa komponen yang dapat dilepas, seperti prosessor, hard disk,disk drive, Ram, VGA card, kabel monitor, power supply, dan lain sebagainya. Pelepasan tersebut dilakukan secara bergantian satu per satu.
5) Hidupkan kembali komputer, amati dan catat hal-hal apa saja yang terjadi.
6) Pasangkan kembali komponen yang dilepas, ulangi langkah d dan e untuk komponen yang berbeda.
7) Jika saat salah satu komponen dilepas, komputer dapat booting sampai ke windows, biarkanlah. Amati dan catat proses yang terjadi.
8) Jika variasi pelepasan semua komponen sudah dilakukan, pasang kembali dan lakukan booting sampai ke windows.
9) Melalui mycomputer, klik kanan tombol mouse, pilih —> properties—-> device manager, hapus atau remove isi display adapter.
10) Booting kembali komputer, amati dan catat apa yang terjadi pada kondisi komputer selanjutnya.
11) Instalkan kembali driver komponen yang telah dihapus. Lakukan langkah i untuk komponen windows yang lain.
12) Selama percobaan ikuti prosedur dan selalu bertanya kepada guru pembimbing.
13) Laporkan hasil pekerjaan anda kepada guru pembimbing (pengajar).
14) Jika semua telah selesai kembalikan semua hubungan instalasi seperti semula dan cek ulang. Jika sudah benar kembalikan semua alat dan bahan ke tempat semula.
Pemeriksaan PC Berdasarkan Urutan yang Telah Ditentukan: Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan permasalahan komputer tersebut adalah sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi permasalahan
Masalah yanga ada diidentifikasi dengan beberapa prosedur, diantaranya, melalui POST.
2) Menganalisis permasalahan
Pesan/peringatan kesalahan yang ditunjukkan melalui POST atau pun oleh komponen lain dikomputer dianalisis letak atau sumber komponen yang menjadi penyebab timbulnya permasalahan.
3) Mengklasifikasikan permasalahan
Melakukan pengelompokkan permasalahan, dapat dilakukan berdasarkan hardware, software atau permasalahan itu sendiri.
4) Menentukan hipotesa awal penyebab masalah
Dengan mengklasifikasikan suatu permasalahan, maka dapat ditentukan hipotesa awal bagian yang bermasalah dan penyebab masalah. Hal ini dipakai sebagai acuan untuk mencari cara yang tepat dalam mengatasi masalah dan mencegah timbulnya kembali masalah yang sama.
5) Mengisolasi permasalahan
Masalah yang sudah diklasifikasikan, difokuskan pada ruang lingkup yang lebih kecil. Ini untuk memudahkan menemukan sumber masalah, dan tidak terjadi salah dalam menangani masalah. Misalkan kerusakan terjadi pada CD ROM, tetapi penanganan dilaksakan pada masalah VGA Card.
6) Selanjutnya dapat dilakukan tindakan perbaikan
Langkah-langkah yang dilakukan merupakan bagian dari semua langkah dari modul kegiatan belajar 1 sampai 5, oleh karena itu semua saling terkait menjadi 1 kesatuan mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan peripheral.
Pada modul ini difokuskan pada mengisolasi permasalahan melalui langkah-langkah prosedur mendiagnosis permasalahan pengoperasian PC dan peripheral.
Prosedur Test
Untuk lebih mudahnya test dilakukan dengan bantuan beberapa peralatan luar, antara lain printer yang terpasang pada paralel port atau USB port, mouse terpasang pada PS/2 atau serial port, monitor yang selalu terpasang pada VGA card, disket untuk pengujian disk drive dan CD untuk CD ROM drive. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Semua peralatan dipasang sesuai port yang dibutuhkan. Khusus mouse sebaiknya dipasang pada serial port (COM1, COM2, PS/2) secara bergantian.
2) Booting Komputer, POST akan mengecek semua saluran I/O dan alamat I/O. Jika tidak bermasalah maka semua I/O yang tersedia berfungsi dengan baik. Khusus mouse sebaiknya dipasang pada serial port (COM1, COM2, PS/2) secara bergantian.
3) Pengecekkan fungsi Keyboard dan Mouse.
4) Pengecekkan tampilan pada layar monitor, Jika tidak bermasalah maka setting layar monitor dapat dimaksimalkan.
5) Pengecekkan port paralel dan USB melalui program aplikasi Microsoft word.
6) Pengecekkan pembacaan disk dan CDROM melalui Windows Explorer.
7) Pengecekkan kemungkinan-kemungkinan kerusakan hardware dan software. Instalasi komponen hardware, secara bergantian dilepas dan dipasang kembali (saat melepas dan memasang komponen hardware kondisi PC harus dimatikan terlebih dahulu) kemudian komputer dihidupkan kembali. Amati dan catat kondisi yang terjadi.
8) Pengecekkan pada PC, apabila driver hardware dihapus dan kemudian diinstal kembali.
9) Mengidentifikasi permasalahan.
10) Menganalisis permasalahan.
11) Mengklasifikasikan permasalahan.
12) Menentukan hipotesa awal penyebab masalah.
13) Mengisolasi permasalahan.
Apabila dalam tes terdapat permasalahan maka lakukan langkah 9 sampai dengan 13.
Sebelum melakukan percobaan, komputer dipastikan dalam keadaan baik dan peserta diklat membaca buku manual setiap komponen PC, buku utility, setting driver peralatan baru.
Pengertian POST dan Prosedur POST
Pengertian dan Fungsi POST pada Komputer
POST atau Power On Self Test adalah serangkaian proses test yang dilakukan oleh komputer pada saat booting atau komputer pertama kali dihidupkan untuk mengetahui kondisi komponen perangkat keras komputer dan komponen pendukungnya.
Urutan Prosedur POST
POST dilakukan
sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh
BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :
a) POST melakukan
test pada Power Supply yang ditandai dengan lampu power hidup dan kipas
pendingin power supply berputar.
b) Secara
otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU, kemudian mulai melaksanakan
instruksi selanjutnya.
c) Pengecekkan
terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca.
d) Pengecekkan
terhadap CMOS dan CMOS harus dapat bekerja dengan baik.
e) Melakukan
pengecekkan CPU untuk membaca semua memori yaitu memory controller,
memory bus dan memory module.
f) Memori
sebesar 16KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM
BIOS dan menyimpan kode POST.
g) Pengecekkan I/O
bus controller dan harus tersedia juga dapat bekerja untuk read/write data.
Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu prosedur POST
yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan
kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang
dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau
tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.
2. Urutan prosedur aktivasi sistem operasi
Sistem
operasi yang digunakan dalam test ini adalah windows 98, prosedur yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut
a) Menghidupkan
PC.
b) PC melakukan POST
pada saat booting hingga selesai.
c) PC mulai
mencari sistem operasi di media penyimpan dengan urutan prioritas berdasarkan setting
BIOS, misal CDROM, HDD lalu Diskdrive.
d) PC menjalankan
Sistem Operasi yang didahullui dengan menjalankan file-file sistem yaitu MS
Dos.sys, IO.sys, Himem.sys dan command.com.
e) Jika proses
d) berhasil dilanjutkan dengan menjalankan file config.sys dan
autoexec.bat.
f) Pengecekkan
konfigurasi sistem windows yaitu dengan mencari, membaca dan menjalankan file
sistem.ini dan win.ini.
g) Pengecekkan
adanya file stratup untuk kemudian dijalankan.
h) Pengecekan
kondisi hardware melalui device manager.
i) Pengecekkan
kondisi Start Up menu dan fungsi-fungsi dasar sistem operasi yaitu
mengkopi file, memindah file, mengganti nama file, membuat folder/direktori dan
lain-lain
j) Pengecekkan
Prosedur shutdown
3. Gejala
masalah yang terjadi pada sistem operasi
No
|
Gejala
|
Diagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
|
1
|
Booting
terhenti setelah berhasil melkasanakan POST
|
1. Instalasi fisik harddisk, setting
device, prioritas boot di BIOS bermasalah
2. Kerusakan pada sistem operasi,
mungkin file sistem operasi rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau
berpindah folder
|
2
|
Kinerja booting sampai ke windows berlangsung
de-ngan lambat.
|
1. Manajemen memori bermasalah
2. Kerusakan pada sistem operasi,
mungkin file sistem operasi rusak, ada file yang hilang, terkena virus,
berganti nama atau berpindah folder Monitor
|
3
|
Windows exsploter tidak dapat dijalankan, tidak
dapat mengcopi, meng-ganti nama file dan lain-lain
|
Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file windows
explorer rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
|
4
|
Start menu
tidak dapat dijalankan
|
Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file windows
explorer rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
|
5
|
Prosedur Shutdown tidak dapat dilaksanakan
|
Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file windows
explorer rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder
|
6
|
Prosedur Shutdown ber-henti sebelum komputer
benar-benar mati
|
1. Reset bate CCMOS
2. Kerusakan pada sistem operasi, mungkin
file sistem operasi rusak, ada file yang hilang, terkena virus, berganti nama
atau berpindah folder
|
4. Gejala yang muncul jika I/O
bermasalah
No
|
Gejala
|
Diagnosa
Pesan/Peringatan Kesalahan
|
1
|
Keyboard tidak bekerja
|
· Hubungan Keyboard dan PC
bermasalah
· Keyboard rusak
atau saluran keyboard di Motherboard rusak
|
2
|
Mouse tidak bekerja (PS2/Com/USB)
|
· Hubungan Mouse dan PC
bermasalah
· Mouse rusak atau saluran mouse (PS2/Com/USB)
di motherboard rusak
|
3
|
Monitor tidak dapat me-nampilkan gambar
|
· Hubungan antara VGA card dan
monitor bermasalah
· VGA card brmasalah
· Monitor bermasalah
|
4
|
Monitor
menampilkan re-solusi dan warna tidak optimal
|
· Setting driver monitor
· Hubungan antara VGA card
dan monitor bermasalah
· VGA card
bermasalah
· Monitor bermasalah
|
5
|
Print preview pada pro-gram aplikasi tidak
dapat dilakukan
|
Driver printer belum terinstal
|
6
|
Pencetakan
tidak dapat dilaksanakan
(Printer
melalui LPT/USB)
|
· Driver belum benar
· Hubungan printer dengan LPT/USB
bermasalah
· Power belum aktif
· Tidak tersedia kertas atau tinta
tidak tersedia.
· Catride tinta
tidak ada
· Printer rusak
|
7
|
Mencetak tidak sesuai dengan yang diinginkan, misal
berulang-ulang, ha-laman tidak sesuai, dll.
|
Setting printer
belum sesuai
|
8
|
Disk dan CD ROM tidak terdeteksii
|
· Hubungan instalasi fisik dan power
disk/CD ROM dengan motherboard bermasalah.
· Setup di BIOS belum sesuai
· Aktifasi hardware diskdrive di
windows bermasalah
|
9
|
Disk atau CD ROM Tidak dapat membaca data
|
· Disket/CD ROM yang
dibaca bermasalah
· Head atau sensor baca (optic)
bermasalah, mungkin kotor, setting fisik berubah atau sudah lemah (rusak)
|
5. Untuk
mengetahui kinerja komputer PC berkurang dapat dilakukan melaui membandingkan
performan dengan kondisi yang baik, menguji kecepatan aksess, mengakses periperal,
menjalankan beberapa program sekaligus. Apabila muncul pesan kesalahan baik
dalam bentuk beep, pesan informasi, maupun akse yang semakin lambat maka dapat
dianggap PC mengalami penurunan kinerja atau performance.
6. I/O
bekerja dengan baik dapat dilakukan dengan mengetes saluran I/O dengan bantuan
peralatan seperti printer, mouse, keyboard, monitor dan program aplikai
tertentu misal microsoft word. Apabila semua dapat bekerja dengan baik maka
peralatan I/O dalam keadaan baik.
7. Komputer
yang mangalami gangguan virus biasanya dicirikan, Akses menjadi lambat, file
hilang/rusak atau berubah dengan sendirinya., selain itu komputer kadang
melakukan hal-hal yang tidak diperintahkan oleh user. Selain itu dapat juga
komputer menjadi tidak dapat digunakan.
8. Diagnosis
dilakukan dengan tepat dan letak kerusakan komputer dapat diketahui.
Langganan:
Postingan (Atom)